Tugas Seorang Auditor
Tugas Seorang Auditor - Pengertian audit intern menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam SPAP (Standard Pelaporan Akuntan Umum) yaitu : “Suatu kesibukan penilaian yang berdiri sendiri dalam satu organisasi untuk menguji serta mengevaluasi beberapa kesibukan organisasi jadi pemberi pertolongan untuk manajemen”. (1998 ; 322). Pengertian Audit Eksternal yaitu review dari neraca keuangan atau laporan dari satu entitas, umumnya pemerintah atau usaha, oleh seorang tidak berafiliasi dengan perusahaan atau instansi. Audit eksternal memainkan peranan paling utama dalam pengawasan keuangan perusahaan serta pemerintah karna mereka dikerjakan oleh individu diluar serta karenanya memberi pendapat tidak memihak. Audit eksternal umumnya dikerjakan dengan berkala oleh usaha, serta umumnya dibutuhkan tahunan oleh hukum untuk pemerintah.
Seperti diterangkan terlebih dulu, aktivitas audit mempunyai tujuan untuk menilainya layak diakui atau tidaknya laporan pertanggung jawaban manajemen. Penilaian yang baik yaitu yang dikerjakan dengan obyektif oleh orang yang pakar (kompeten) serta jeli (due care) dalam melakukan tugasnya. Untuk menanggung obyektivitas penilaian, aktor audit baik dengan pribadi ataupun institusi mesti berdiri sendiri pada pihak yang diaudit (auditee), serta untuk menanggung kompetensinya, seseorang auditor mesti mempunyai ketrampilan di bagian auditing serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagianyang diauditnya. Sedang ketelitian dalam melakukan pekerjaan diperlihatkan oleh rencana yang baik, proses aktivitas sesuai sama standard serta kodeetik, supervisi yang diadakan dengan aktif pada tenaga yang dipakai dalam penugasan, dsb.
Pada umumnya audit bisa disimpulkan jadi kesibukan pengumpulan serta pengujian data, yang dikerjakan oleh pihak yang kompeten serta berdiri sendiri, dalam rencana memastikan keselarasan info yang diaudit dengan standard/persyaratan yang sudah diputuskan, untuk di sampaikan pada beberapa pihak yang mempunyai urusan. Aktivitas audit itu bisa dikerjakan oleh auditor eksternaldan internal. Audit internal bidang umum yaitu audit yang dikerjakan auditor internal organisasi/instansi yang beroperasi di sektor penyediaan barang serta layanan umum. Sesungguhnya peranan auditor internal bukan sekedar hanya jadi auditor, untuk tingkatkan nilai lebih keberadaannya, auditor internal dapatlah bertindak jadi konsultan bagia uditinya. Tetapi peranan itu tidak bisa kurangi independensinya pada auditinya itu. Untuk memperoleh hasil audit yang baik jadi orang sebagai auditor internal mesti penuhi beragam kriteria, yakni mempunyai kompetensi (mempunyai ketrampilan di bagian auditing serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagian yang diauditnya), berdiri sendiri pada auditi, baik dalam fakta (in fact) serta dalam tampilan (in appearance), dan jeli dalam melakukan tugasnya.
Hubungan pada Auditor Internal serta Auditor Eksternal
Hubungan auditor eksternal serta auditor internal mengatur beberapa kriteriatertentu pada ruang mana serta hingga sejauh apa, auditor eksternal bisa memakaipekerjaan auditor internal dalam menjangkau maksud penugasannya. Auditor eksternal mesti memastikan apakah pekerjaan auditor internal bisadigunakan, dengan mengevaluasi sejauh mana status organisasi, kebijakan ataupun prosedur yang cukup manfaat mensupport obyektif auditor internal, tingkat kompetensi auditor internal, apakah peranan audit internal mengaplikasikan pendekatan yang systematik serta teratur, termasuk juga mengaplikasikan pengendalian kwalitas. Jika ke-3 hal itu tidak dipenuhi, auditor eksternal tidak diijinkan memakai hasil dari pekerjaan audit internal.
Sedang banyak hal yang bisa membuat tersambungnya hubungan kerja dari ke-2 type auditor ini yaitu tingkat pemahaman dari semasing auditor internal serta auditor eksternal tersebut. Kompetensi dari ke-2 type auditor, pemberian maksud maksud audit dari auditor eksternal pada auditor internal, dan pelaporan segera pada auditor internal serta obyektivitas dari internal auditor
Jika dari hasil pelajari eksternal auditor bisa memakai pekerjaan auditor internal, jadi mereka diwajibkan memastikan sisi mana pekerjaan internal auditor yang dapat dipakai. Karenanya, eksternal auditor harus juga memperhitungkan relevansi audit internal, maksud serta kompetensi auditor internal, pengujian dampaktivitas dari audit internal, kiat serta gagasan audit, intinya dalam mempertimbangkanpenggunaan judgement, menilainya resiko salah saji membuat prosedur, dan bukti yang butuh dihimpun, supaya pekerjaan auditorinternal serta auditor eksternal bisa mensupport opini audit. Dalam soal auditor eksternal memakai pekerjaan auditor internal, jadi langkahyang juga akan di ambil yaitu mendiskusikannya dengan auditor internal untuk koordinasi selanjutnya.
Membaca laporan internal audit yang terkait dengan pekerjaan audit yang juga akan dipakai untuk memperoleh pemahaman sifat serta luasnya prosedur yang telahdilakukan, bersama temuan-temuan yang berkaitan. Auditor eksternal akan menilainya apakah pekerjaan auditor internal sudah direncanakan, dipantau, review, serta didokumentasikan dengan baik. Penilaian akan dikerjakan untuk meyakinkan kalau bukti yang ideal sudah didapat untuk jadi basic untuk auditor eksternal menarik rangkuman yang lumrah, dan bebrapa rangkuman yang di buat sesuai sama kondisi serta keadaan yang ada.
Laporan Tahunan Periode Akuntansi
Umumnya bulan Desember atau akhir tiap-tiap th. yaitu musimnya audit mengaudit atau kontrol pada satu entitas, instansi serta perusahaan di mana satu periode akuntansi atau setahun pajak tiap-tiap neraca keuangan mesti diaudit untuk beragam maksud. Intinya yaitu untuk maksud perpajakan. Di mana pada formulir (SPT tahunan) pajak tercantum terang apakah satu neraca keuangan diaudit atau tidak, berikut yang mengharuskan tiap-tiap setahun pajak, neraca keuangan mesti di audit, selain untuk maksud yang lain untuk manajemen serta pimpinan perusahaan, instansi atau perbankan, atau dapat dimaksud laporan tahunan.
Laporan tahunan dikatakan sebagai neraca keuangan eksternal dikarenakan oleh pada umumnya, perusahaan atau instansi menerbitkan laporan tahunan untuk memberi info pada pemakai luar (pihak ke-3). Oleh karenanya, tidak salah bila neraca keuangan dikatakan sebagai alat komunikasi. Neraca keuangan perusahaan atau instansi yang diterbitkan intinya didesain untuk penuhi bebrapa keperluan info dari sebagian pemakai laporan itu serta untuk mematuhi keinginan akuntabilitas perusahaan (Gaffikin, Dagwell, Wines and Smith, 1998). Dengan terang, dengan neraca keuangan, perusahaan bisa berkomunikasi dengan pihak-pihak luar mengenai beberapa hal yang terkait dengan operasi perusahaan. Walau demikian, info yang didapatkan dari manajemen perusahaan mesti dikomunikasikan lewat cara di mana beberapa pemegang saham serta beberapa pihak beda mengerti. Tata serta type bhs dan langkah interpretasi dari laporan tahunan mesti ikuti standard kode akuntansi untuk hindari kesalahpahaman serta salah interpretasi juga akan laporan tahunan itu. Begitu tidak gampang untuk pihak-pihak luar untuk memperoleh info mengenai perusahaan terlebih neraca keuangan. Argumen yang memicu hal itu yaitu di pacu oleh ketakutan dari perusahaan kalau info juga akan laporan keuangannya untuk pihak luar juga akan membawa pada competitive disadvantage. Oleh karena itu, begitu perlu untuk menyiapkan neraca keuangan untuk sebagian pemakai luar dengan cuma memerlihatkan info yang sepantasnya yang penuhi bebrapa keperluan infoonal dari beberapa pemakai luar atau pihak ke-3.
Laporan tahunan yang dikenal juga jadi neraca keuangan eksternal perusahaan di desain untuk memuaskan keinginan info pada umumnya dari beragam type grup. Maksud serta arti dari neraca keuangan eksternal yaitu untuk sediakan laporan pada penyedia modal dalam rencana menfasilitasi pelajari mereka pada peranan stewardship dari manajemen (Whittred, Zimmer and Taylor, 1997). Selanjutnya, maksud dari laporan ini bisa dikatakan sebagai corporate accountability untuk disposisi invetasi serta aset yang ditanam ke perusahaan serta corporate communication pada beberapa pihak luar. Oleh karenanya, manajemen dari entitas pelaporan mesti menghadirkan neraca keuangan eksternal dengan maksud mensupport terlaksananya corporate accountability, seperti Bank Aceh serta Bank Aceh Syariah yang seringkali berisi di satu harian lokal di Aceh mengenai laporan tahunan publikasi.
Dalam mensupport info yang relevan untuk keperluan beberapa pemakai, neraca keuangan eskternal semestinya menghadirkan info yang relevan untuk penilaian kemampuan, tempat keuangan, pembiayaan serta investasi, dan info mengenai pemenuhan keinginan yang ditetapkan dengan eksternal. Laporan eksternal memiliki maksud beda dalam sediakan info yang bermanfaat untuk beberapa investor sekarang ini serta beberapa mungkin investor dan creditor yang terkait dengan menilainya jumlah, saat serta ketidakpastian dari arus kas serta keseluruhan aset dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan!
Komentar
Posting Komentar